Pemerintah vs Pemudik, Siapa yang Salah?

Nathania Adella Putri
2 min readAug 2, 2021

--

Semenjak terjadinya lonjakan tinggi kasus positif Covid-19 di akhir Juni kemarin, pemerintah telah memberlakukan PPKM Darurat untuk kawasan Jawa-Bali yang dimulai pada 3 hingga 20 Juli 2021. Hal ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran Covid-19. Namun, sebenarnya apa yang menjadi penyebab lonjakan kasus positif tersebut?

Dalam Webinar “Jangan Lengah, Jangan Abai, Covid-19 Masih Mengintai,” juru bicara program vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, bahwa mobilitas mudik menjadi penyebab tingginya kasus Covid-19. Presiden Joko Widodo juga menyoroti bahwa kenaikan kasus terjadi akibat libur lebaran dan masuknya varian baru Covid-19 dari negara lain.

Berbicara mengenai varian baru Covid-19, mari kenali salah satu varian baru yang telah mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia belakang ini, yaitu varian Delta. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), varian Delta merupakan jenis virus Covid-19 terkuat dan memiliki tingkat penularan tertinggi. Varian Delta pertama kali dikabarkan di India pada 20 Desember 2020 dan sekarang telah ditemukan di lebih dari 74 negara termasuk Indonesia. Pada sebuah konfrensi pers daring, Senin (5/7/2021), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives), Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa 90 persen penularan Covid-19 di DKI Jakarta disebabkan varian Delta. Menurut data dari laporan Kementrian Kesehatan, dari 463 sekuens varian baru virus Covid-19 yang telah dideteksi, varian Delta mendominasi dengan jumlah 398 sekuens.

Tingkat penularannya yang tinggi menjadi penyebab besarnya lonjakan yang terjadi akhir-akhir ini. Bagaimana sebenernya semua ini dimulai? Pada awal April 2021, dunia dihebohkan oleh berita dari India bahwa terjadi ledakan jumlah kasus positif yang per harinya bisa mencapai 100 ribu kasus. Puncaknya terjadi pada 26 April yang mencapai 300 ribu kasus dalam sehari. Pada saat itu, banyak warga negara India berpergian keluar negeri untuk menghindari wabah tersebut, salah satunya ke Indonesia. Tercatat terdapat 132 warga negara India yang berhasil masuk ke Indonesia dengan pesawat carter melalui Bandara Soekarno Hatta. Menurut Kementrian Kesehatan, belasan diantaranya berstatus positif Covid-19.

Indonesia telah kebobolan. Setelah mendengar mengenai fenomena yang sedang terjadi, kebijakan pemerintah yang masih membuka izin masuk warga negara asing, terutama dari India, merupakan sebuah kelalaian. Dicky Budiman, seorang Epidemiolog Universitas Griffith Australia, menyebutkan bahwa Indonesia masih belum cukup tanggap dan memang rawan kebobolan kasus impor. Ia meminta pemerintah agar fokus dan melakukan penjagaan yang ketat pada pintu masuk Indonesia.

Nasi sudah menjadi bubur, sekarang warga Jakarta-Bali dalam masa menjalani PPKM Darurat. Banyak pemerintah yang mengeluarkan pernyataan bahwa ini semua akibat pelanggaran masyarakat terhadap larangan mudik. Setuju, memang mobilitas dan kumpul-kumpul lebaran juga menyumbang andil dalam kenaikan jumlah kasus positif. Namun, berlandaskan data yang menyatakan varian Delta mendominasi kasus positif akhir-akhir ini, bukankah kebijakan yang mengizinkan varian tersebut masuk merupakan penyebab utamanya?

--

--

Nathania Adella Putri
Nathania Adella Putri

Written by Nathania Adella Putri

selamat datang di tempatku mencurahkan isi pikiran dan hati. selamat membaca :)

No responses yet